Rabu, 22 Februari 2017

Cara Reset Ink Level Printer Epson L Series

1.       Matikan Printer dengan menekan tombol Power printer, maka printer akan mati – tunggu sampai 10 detik.
2.       Tekan dan tahan tombol Paper Button lalu nyalakan printer dengan menekan tombol power dengan tetap menekan tombol Paper Button, maka printer akan menyala dan lampu indikator kertas / tinta akan menyala kedap – kedip (blinking)
3.       Lepaskan Paper Button lalu tekan dan tahan lagi selama 10 detik.
4.       Setelah 10 detik lepaskan Paper Button, lalu tekan sekali lagi selama 1 sampe 2 detik lalu lepaskan.
BerlakunUntuk Printer L-Series
Self Remainder

Minggu, 05 Februari 2017

Gangguan Psikosomatik, Merasa Sakit Tapi Ternyata Masalah Jiwa

Anthony eksekutif muda berusia 34 tahun itu sudah hampir satu tahun merasakan keluhan penyakit yang sering berpindah-pindah. Dia mengeluh merasa pegal-pegal, badannya terasa tidak enak, perut terasa penuh dan mual serta sering merasa seperti keluar keringat dingin. Anthony juga sering merasa dadanya sesak bila bernapas.


Anthony bercerita bahwa ia pernah berobat di bagian penyakit dalam dan telah dilakukan beberapa tes bahkan sampai melakukan CT-Scan dan MRI namun dinyatakan hasilnya semua dalam batas normal.



Anthony tentunya tidak percaya hal tersebut karena dia merasa ada yang tidak beres dengan dirinya. Teman-temannya mengatakan mungkin dia stres dengan pekerjaan, tapi Anthony selalu menyangkal hal itu.


Oleh sejawat dokter ahli penyakit dalam, Anthony disarankan untuk datang ke psikiater khususnya yang bergerak di bidang psikosomatik karena mungkin ada problem psikis yang melatarbelakangi keluhannya. Anthony sempat kesal karena saran itu, dia berkata, "Memangnya saya gila Dok?!".

Hal itu dikarenakan dia merasa kehidupannya baik-baik saja. Bilapun ada masalah, Anthony memang cenderung lebih menyimpannya sendiri dan tidak pernah membicarakan dengan orang lain bahkan dengan istrinya sekalipun. "Saya memang biasa menyimpan apapun kekesalan dan kemarahan saya sendiri," ujarnya kepada dokter penyakit dalamnya.

Keluhan Psikosomatik

Kasus seperti di atas sebenarnya sering ditemukan di praktek dokter umum dan spesialis. Pasien dengan keluhan fisik yang sangat banyak dan sering berganti-ganti setiap minggunya, biasanya datang pertama kali ke tempat praktek dokter umum atau dokter spesialis penyakit dalam.

Dokter biasanya akan memeriksa fisik pasien dengan keluhan seperti ini dan menyarankan beberapa tes penunjang. Tapi hampir tidak pernah ditemukan kelainan fisik yang mendasari keluhannya. Begitu juga dengan hasil tes penunjang seperti laboratorium, radiologi (rontgen, CT-Scan atau MRI) atau bahkan sampai endoskopi, tidak ditemukan kelainan pada pasien.

Bila sudah begini biasanya dokter umum atau spesialis lain akan merujuk pasien dengan keluhan seperti ini untuk datang ke psikiater supaya dapat dilakukan evaluasi lebih lanjut. Namun tentunya tidak mudah meminta pasien untuk menuruti saran ini.

Beberapa di antaranya malah merasa bahwa dokternya tidak mampu mengobati dirinya. Selanjutnya pasien akan mencari dokter lain untuk mencoba mengobati 'penyakitnya' ini. Tidak heran pasien biasanya memiliki rekam medik yang sangat tebal dan mempunyai beberapa dokter sekaligus.
Gangguan Kejiwaan

Dalam bidang kesehatan jiwa, gangguan psikosomatik sebenarnya termasuk dalam bagian gangguan somatoform. Gangguan ini ditandai dengan adanya suatu keluhan fisik yang berulang yang disertai dengan permintaan pemeriksaan medis, meskipun sudah berkali-kali dilakukan dan hasilnya normal. Setidaknya pun ada gangguan fisik maka gangguan tersebut berbeda atau tidak dapat menjelaskan keluhan yang dikemukakan pasien. Jelasnya gangguan psikomatik adalah gangguan fisik yang diakibatkan masalah-masalah kejiwaan.

Biasanya gejala ini ada hubungannya dengan konflik dan perkembangan psikologis dari pasien, namun pasien biasanya menolak gagasan adanya hubungan antara penyakit yang diderita dengan problem atau konflik kehidupannya. Bahkan bila ditemukan adanya tanda depresi atau kecemasan pada pasien, pasien tetap menolak adanya hubungan tersebut.

Gangguan ini juga sering ditimbulkan pada pasien dengan gangguan kecemasan yang sangat seperti pada gangguan panik. Gejala jantung berdebar sangat sering dikeluhkan oleh pasien gangguan panik. Selain itu juga sering mengalami sesak napas. Kondisi ini juga meresahkan pasien karena ketika diperiksa ternyata tdak terdapat kelainan dalam organ tubuh pasien.

Apa Yang Harus Dilakukan ?

Pasien atau keluarga pasien yang mengalami hal ini dapat segera datang untuk bertemu dengan psikiater. Penjelasan tentang bagaimana mekanisme stres berpengaruh ke fungsi tubuh akan membantu pasien dalam memahami gangguan Psikosomatik yang dideritanya saat ini.

Walaupun dalam pemeriksaan klinis dan penunjang tidak didapatkan keluhan, pasien dengan keluhan ini mengalami suatu disfungsi di sistem saraf pusat terutama di sistem saraf otonom dan jaras hipotalamus pituitary adrenal (HPA Axis). Kondisi ini telah diteliti oleh ilmuwan di Amerika Serikat dan memang berpengaruh terhadap kondisi kesehatan secara umum.

Pengobatan dengan pendekatan psikoterapi dan penggunaan obat dengan dosis yang tepat dan dalam jangka waktu tertentu akan membantu pasien menghadapi keadaan gangguan Psikosomatiknya dan akhirnya dapat berfungsi secara baik kembali.(Dr Andri SpKJ - detikHealth)


Psikosomatik dapat disembuhkan melalui metode Sholat wajib ,sholat sunah seperti sholat tahajud ,sodakoh. .dziki serta memperbanyak sholawat . .jalan2 ,olahraga ,menyalurkan hobi ,penyakit ini lahir tak lain dan tak bukan dari pikiran pikiran negatif dari otak anda sendiri. . . Untuk Membantu Penyembuhan Tak perlu Kepsikiater cukup melalui dokter umum ,minta resep obat anti depresen jenis Obatnya VALISANBE 5 DAN ALFRAZOLAM ,inshaa allah Kamu bisa Sembuh. . INGAT !! Tak ada penyakit Yang tak bisa disembuhkan kecuali penyakit Tua. .hehe Salam yaa salam


https://id-id.facebook.com/notes/indonesia-health-care-club/gangguan-psikosomatik-merasa-sakit-tapi-ternyata-masalah-jiwa/299478323398073/

Psikosomatik, Kecemasan Berlebihan Terhadap Kondisi Tubuh

Gangguan psikosomatik merupakan gangguan psikis dan emosional yang melibatkan pikiran dan tubuh, sehingga menyebabkan gangguan fisik. Gangguan ini tidak hanya terjadi pada orang dewasa, anak-anak pun bisa mengalaminya. Beberapa keluhan fisik yang umumnya dirasakan penderita psikosomatik, di antaranya, sakit kepala, merasa lemah, banyak berkeringat, jantung berdebar, sesak napas, adanya gangguan pada lambung, diare, mual, dan lain sebagainya. Gejala tersebut dirasakan dengan frekuensi yang berulang, bahkan seringkali bisa kambuh dalam kurun waktu tertentu. Penderita gangguan ini mengira ada kelainan pada fisiknya. Padahal, setelah melalui konsultasi medis, tidak ditemukan kelainan apa pun, karena pada dasarnya, para penderita psikosomatik ini sehat-sehat saja. Gejala yang dirasakan fisik tersebut ternyata hanya pengaruh dari faktor-faktor mental, seperti pikiran, stres, dan kecemasan. Hasil penelitian dalam kurun waktu terakhir menunjukkan bahwa hampir 80% pasien yang datang berobat adalah penderita psikosomatik. Meski demikian, gangguan psikosomatik tidak sama dengan perasaan grogi atau cemas. Perasaan grogi hanya menyebabkan ketidaknyamanan sesaat, ketika kejadian mendebarkan itu berlangsung. Umumnya, gangguan psikosomatik disebabkan oleh beban pikiran yang tidak bisa keluar atau tersalurkan. Selain itu, terlalu banyak membaca informasi di majalah ataupun dari internet, tentang berbagai macam penyakit terkait gejala yang dirasakan juga dapat memicu seseorang mengalami gangguan psikosomatik, karena para penderita gangguan ini selalu ragu dengan kondisi fisiknya. Selain merasa ragu, mereka juga cenderung menanggapi respons tubuh secara negatif dan berlebihan, terutama terhadap suatu penyakit. Jadi, semakin banyak mereka membaca tentang gejala suatu penyakit, semakin banyak pula sensasi gejala yang akan mereka rasakan pada tubuh. Mereka juga sangat sensitif dalam merespons rasa nyeri, daripada orang normal. Hal ini disebabkan ketidakseimbangan serotonin dan nor-epineprin yang merupakan neurotransmitter penting di otak. Pasien psikosomatik memang harus diberi psikoterapi untuk menggali masalah psikologis yang mereka alami, agar pikiran yang membebani mereka dihilangkan. Dengan begitu, keluhan fisik pasien juga diharapkan menghilang. http://www.motherandbaby.co.id/article/2013/8/15/789/Psikosomatik-Kecemasan-Berlebihan-Terhadap-Kondisi-Tubuh

xx

assalamu'alaikum.. persis seperti yang saya alami dan alhamdulillah selama menderita mendapat serangan cuma 3 kali aja. emang awalnya perasaan takut mati menghantui trs. tapi setelah saya berkonsultasi dgn pak ustad dan mungkin sampai sekarang saya dah sembuh total.. obatnya sangat gampang sekali cukup selalu bersyukur dan positip thingking sama Allah. Yang saya lakukan jika serangan datang, dalam hati saya malah bersyukur bahwa Allah masih ingat sama dengan menyebut "Alhamdulillah" berkali-kali dan alhamdulillah langsung reda. jika saya tidak mengalami ini mungkin saya masih lupa dengan Engkau ya Allah... Terimakasih ya Allah Engkau masih mengingatkan saya.. saya anggap ini sebagai hidayah buat saya.. orang yang mendapat hidayah bagi saya adalah orang yang bener-bener beruntung.. berkat sakit inilah tingkat ibadahku makin bertambah.. terimakasih ya Allah .... amieen.

sy jg mengalami cemas yg berlebih sdh hmpir 3thn...Jgn menggunakan obat kimia krn akan membuat ketergantungan....mendekatkan diri kpd Tuhan akan membuat kt lbh tenang

Penyakit Anxietas [Rasa Cemas Berlebihan] dan Cara Mengatasinya

Penyakit Anxietas [Rasa Cemas Berlebihan] dan Cara Mengatasinya...
Rasa khawatir, gelisah, takut, waswas, tidak tenteram, panik dan sebagainya merupakan gejala umum akibat cemas. Namun sampai sebatas mana situasi jiwa berupa cemas itu dapat ditoleransi oleh seorang individu sebagai kesatuan utuh. Karena seringkali cemas menimbulkan keluhan fisik berupa berdebar-debar, berkeringat, sakit kepala, bahkan gangguan fungsi seksual dan beragam lainnya.
Begitu banyak manifestasi gejala akibat cemas. Begitu banyak pula penderita yang terkecoh, menganggap fisiknya yang sakit, sehingga mereka gonta-ganti dokter sampai minta dilakukan operasi dan bahkan ada yang minta bantuan dukun. Dengan begitu, bahwa cemas menjadikan seseorang tidak rasional lagi. Karena itu, selagi Anda masih dapat berpikir rasional, kenalilah gejala cemas yang sakit (anxietas) itu.

Kecemasan pada umumnya berhubungan dengan adanya situasi yang mengancam atau membahayakan. Dengan berjalannya waktu, keadaan cemas tersebut biasanya akan dapat teratasi sendiri. Namun, ada keadaan cemas yang berkepanjangan, bahkan tidak jelas lagi kaitannya dengan suatu faktor penyebab atau pencetus tertentu. Hal ini merupakan pertanda gangguan kejiwaan yang dapat menyebabkan hambatan dalam berbagai segi kemampuan dan fungsi sosial bagi penderitanya. Tidaklah mudah untuk membedakan cemas yang wajar dan cemas yang sakit. Karena keduanya merupakan respons yang umum dan normal dalam kehidupan sehari-hari. Keadaan cemas yang wajar merupakan respons terhadap adanya ancaman atau bahaya luar yang nyata jelas dan tidak bersumber pada adanya konflik. Sedangkan cemas yang sakit (anxietas) merupakan respons terhadap adanya bahaya yang lebih kompleks, tidak jelas sumber penyebabnya, dan lebih banyak melibatkan konflik jiwa yang ada dalam diri sendiri. Sebenarnya, di antara berbagai jenis gangguan cemas, yang umum dikenal adalah gangguan panik dan gangguan cemas menyeluruh (anxietas). Anxietas Cemas itu timbul akibat adanya respons terhadap kondisi stres atau konflik. Rangsangan berupa konflik, baik yang datang dari luar maupun dalam diri sendiri, itu akan menimbulkan respons dari sistem saraf yang mengatur pelepasan hormon tertentu. Akibat pelepasan hormon tersebut, maka muncul perangsangan pada organ-organ seperti lambung, jantung, pembuluh daerah maupun alat-alat gerak. Karena bentuk respons yang demikian, penderita biasanya tidak menyadari hal itu sebagai hubungan sebab akibat. Apakah seseorang akan mengalami anxietas atau tidak dan berapa beratnya, sangat tergantung pada berbagai faktor. Faktor itu ada yang bersumber pada keadaan biologis, kemampuan beradaptasi/mempertahankan diri terhadap lingkungan yang diperoleh dari perkembangan dan pengalamannya, serta adaptasi terhadap rangsangan, situasi atau stressor yang dihadapi. Setiap anxietas selalu melibatkan komponen kejiwaan maupun organobiologik walaupun pada tiap individu bentuknya tidak sama. Kebanyakan gejala tersebut merupakan penampakan dari terangsangnya sistem saraf otonom maupun viceral. Penderita ada yang mengeluh menjadi sering kencing atau malah sulit kencing, mulas, mencret, kembung, perih di lambung, keringat dingin, berdebar-debar, darah tinggi, sakit kepala dan sesak napas. Pada sistem alat gerak dapat timbul kejang-kejang, nyeri oto, keluhan seperti rematik dan lainnya. Pada kasus yang lebih berat dapat menimbulkan kepanikan. Pada orang-orang sibuk, eksekutif yang selalu mendambakan vitalitas dan kebetulan kena anxietas tetapi dia menyadari adanya gejala berupa darah tinggi atau berdebar-debar seperti mau serangan jantung, misalnya akan menimbulkan rasa takut yang berlebihan sehingga dapat menjadi stressor baru yang lebih besar. Dengan demikian, hilang-timbulnya serangan anxietas menjadi siklus yang semakin lama semakin berat sehingga dapat menyebabkan penderita jatuh ke kondisi yang sangat buruk. Biasanya pengalaman terhadap serangan tersebut menjadi traumatik sehingga bila ada keadaan atau kejadian yang mirip dengan trauma tersebut akan menimbulkan serangan ulang. Traumatik Pada orang-orang yang menderita kecemasan menyeluruh, penghayatan terhadap kecemasannya secara subyektif lebih dirasakan daripada keluhan-keluhan fisik seperti berdebar-debar dan lainnya. Hal buruk lainnya, terutama bagi pelajar atau orang aktif, dengan adanya anxietas adalah terganggunya proses pikir, konsentrasi yang dengan sendirinya juga mengganggu proses belajar dan persepsi. Keadaan ini akan menimbulkan hambatan dalam tugas dan kehidupan sehari-hari. Selain itu, orang yang dalam keadaan takut dan cemas cenderung untuk selektif dalam berpikir dan menjadi tidak tajam pengamatannya terhadap hal-hal lain, kecuali akan hal-hal yang menghantui pikirannya dan kecemasannya. Akibatnya timbul sikap apriori dan berprasangka. Pada gangguan panik umumnya, penderita datang ke dokter biasanya sudah menunjukkan penampilan dan ekspresi cemas yang jelas. Adapun gejala yang mencolok pada serangan pertama biasanya adalah gejala-gejala fisik seperti berdebar-debar, sesak dan sebagainya, yang datang secara mendadak, sehingga penderita menjadi takut dan cemas. Serangan selanjutnya akan dimulai dengan serangan cemas yang datang mendadak tanpa penyebab yang jelas. Dalam beberapa menit, perasaan cemas itu diikuti oleh keluhan berdebar-debar, sesak napas, keringat dingin dan sebagainya, sehingga cemas dan ketakutan kian menjadi-jadi. Bahkan seringkali disertai perasaan mau mati yang sangat mengganggu dan menyakitkan. Walaupun serangan tersebut berlangsung tidak terlalu lama, setidaknya kurang dari satu jam, tetapi dampak cemas dan takut bisa berkepanjangan. Setiap kali mendapat serangan, penderita merasakannya sebagai pengalaman traumatik. Dan di antara serangan panik seringkali penderita mengalami gejala kecemasan yang bersifat antisipatorik. Keadaan ini berbeda dari anxietas pada cemas menyeluruh. Keadaan traumatik menyebabkan penderita cenderung untuk mengaitkan serangan panik dengan situasi yang dianggap berkaitan datangnya serangan, misalnya kalau berada di tempat ramai, terjebak di jalan macet, bepergian sendiri dan sebagainya. Dengan demikian, bahwa gangguan panik berlanjut disertai agorafobia. Sementara itu, pada gangguan cemas menyeluruh (GCM) biasanya mengalami gangguan yang berlangsung menahun. Keluhan utama yang menonjol adalah kecemasan/kekhawatiran yang berlebihan mengenai berbagai hal yang sebenarnya tidak beralasan. Kecemasan tersebut tidak hanya datang sesekali, tetapi hampir setiap waktu, lebih dari enam bulan. Penderita GCM biasanya tidak dapat tenang, resah, gemetaran, cepat lelah, otot terasa sakit atau tegang disertai gejala saraf otonom seperti keringat dingin dan lainnya. Penderita jadi sangat peka sehingga seringkali mengeluh mudah terkejut, merasa terpojok, cepat tersinggung, susah konsentrasi dan tidur yang terganggu. Dengan mengenali gejala-gejala tersebut timbul, mungkin Anda tidak akan terkecoh lagi dengan gangguan fisik akibat kecemasan yang tidak rasional, sehingga Anda bisa langsung minta bantuan dokter ahli jiwa untuk mengatasinya. Hampir semua orang pernah mengalami rasa cemas yang berlebihan. Baik itu karena masalah kantor yang belum juga teratasi, problem keuangan, persoalan rumah tangga dan sebagainya. Jangan biarkan kegelisahan menghantui Anda terus menerus karena bisa memicu depresi. Cobalah beberapa tips mudah ini untuk mengatasi kecemasan Anda, yang dikutip dari Real Simple. 1. Katakan Berulang Kali Hal yang Membuat Anda Khawatir Ketika takut naik lift, Anda harus menghadapi ketakutan tersebut dengan berulangkali naik lift itu sampai Anda bosan. Awalnya mungkin akan merasa panik, namun lama kelamaan Anda akan terbiasa menghadapi hal tersebut. Begitu juga dalam mengatasi kecemasan, cobalah untuk mengatakan hal yang membuat Anda khawatir berulang-ulang sampai bosan. Maka otak akan merespon hal tersebut sehingga perlahan-lahan kecemasan Anda itu akan hilang. 2. Abaikan Rasa Gelisah Kadang Anda terlalu berlebihan dalam menanggapi perasaan tidak enak. Anda yakin perasaan tersebut dapat memicu terjadinya bencana atau masalah besar. Abaikan perasaan tersebut, karena semakin Anda memikirkannya, justru musibah itu bisa hadir dari pikiran Anda sendiri. 3. Anggap Rasa Gelisah Seperti Cerita Drama Bukan menyarankan untuk menjadi 'drama queen', tapi anggap saja kekhawatiran sebagai sebuah drama di pikiran Anda, yang pasti akan berakhir. Nikmati saja setiap cerita yang disuguhkan oleh pikiran Anda tersebut, dan anggap diri Anda sedang terlibat dalam pertunjukan itu. 4. Sediakan Waktu Khusus untuk Memikirkan Masalah & Solusinya Pilihlah momen tertentu yang Anda anggap sebagai waktu yang tepat untuk memikirkan masalah. Misalnya pukul 19.00-20.00, Maka pada jam tersebut, Anda harus fokus memikirkan masalah dan mencari solusinya. Lewat dari jam tersebut, bebaskan pikiran Anda dari masalah itu. 5. Meditasi Ini adalah metode biasa, namun sangat ampuh untuk mengatasi kecemasan. Tarik napas dalam-dalam, lalu hembuskan. Buang semua kepanikan Anda dan gunakan logika untuk mengatasi kekhawatiran tersebut. Panik bisa membuat Anda berpikir terlalu jauh, jadi tenangkan diri terlebih dulu agar solusi dari masalah bisa didapatkan. 6. Konsultasi dengan Ahlinya Ketika rasa cemas sudah cukup mengkhawatirkan dan mengurangi kualitas hidup Anda, ada baiknya meminta bantuan profesional. Anda bisa datang ke psikolog untuk berkonsultasi, sebanyak 4-5 sesi. Utarakan apa yang menjadi kecemasan dan apa yang bisa dilakukan untuk mengatasinya. Jika belum bisa menemukan solusinya, umumnya psikolog akan merekomendasikan apakah Anda perlu ke psikiater untuk mendapatkan pengobatan medis. https://www.facebook.com/permalink.php?id=253012611516642&story_fbid=257994201018483

Tips Mengatasi Rasa Cemas Berlebih

Tips Mengatasi Rasa Cemas Berlebih


  • Bersyukur. Cara ini adalah yang paling efektif dalam mengurangi kecemasan. Mensyukuri segala nikmat yang Tuhan berikan dan bersyukur dapat dilakukan bukan hanya saat Anda beribadah atau hendak tidur. Saat tengah sendirian pun Anda dapat mengucap syukur atas segala yang diberikan Tuhan serta perbuatan baik orang lain terhadap Anda.
  • Meditasi. Salah satu cara untuk relaksasi adalah meditasi di mana kegiatan ini akan sangat bermanfaat dalam menyeimbangkan tubuh dan pikiran sehingga terjauh dari rasa cemas berlebihan. Meditasi dapat mengubah suasana hati yang buruk menjadi baik serta mencegah segala gejala stres. 
  • Ambil waktu untuk bermain. Banyak orang yang menjauhkan diri dari rasa cemas akibat stres dengan bermain bersama hewan peliharaan. Jadi jika memiliki hewan peliharaan, jangan ragu untuk bermain-main dengannya karena ini termasuk efektif untuk Anda dapat melegakan dan melepaskan diri dari rasa stres.
  • Aromaterapi. Berbaring atau duduk di tempat tidur, berdiam diri sambil mencium bau-bauan minyak harum aromaterapi pasti akan menyegarkan pikiran Anda kembali. Kecemasan diawali dengan adanya tekanan dan ketegangan di dalam tubuh terlepas dari apa penyebab cemas berlebihan yang Anda alami, dan dengan mencium bau aromaterapi, dijamin Anda menjadi lebih baik dan rileks.
http://halosehat.com/gaya-hidup/kebiasaan-buruk/penyebab-cemas-berlebihan

Tips Cara Menyembuhkan Penyakit Anxietas atau kecemasan berlebihan

Cara Menyembuhkan Penyakit Anxietas - Anxietas atau ansietas adalah penyakit kecemasan berlebihan dengan sifat subyektif dan sering dikeluhkan dalam penyakit yang bersifat somatik. Gejala umum yang biasanya dirasakan oleh pasien anxietas adalah ketegangan motorik, seperti kedutan otot, kaku, pegal, sakit dada, sakit persendian. Selain itu dapat juga terjadi keluhan hiperaktif otonom, seperti sesak nafas, jantung berdebar, telapak tangan basah, mulut kering, rasa mual, mules, dan diare.

Berbagai keluhan lainnya yang kerap dirasakan oleh penderita anxietas adalah seperti kewaspadaan yang berlebihan, daya tangkap berkurang, mudah terkejut, cepat tersinggung, sulut konsentrasi, sukar tidur dan lain sebagainya.


Penyakit ansietas secara umum dapat dialami oleh siapa saja dengan berbagai latar belakang sosial, budaya, serta ekonomi, selain itu penyakit ini juga dapat menyerang orang dengan berbagai umur mulai dari anak-anak hingga orang dewasa dan lanjut usia, baik pria dan wanita. Kecemasan berlebihan atau ansietas merupakan perasaan yang dialami oleh seseorang ketika terlalu mengkhawatirkan kemungkinan peristiwa yang menakutkan yang mungkin akan terjadi di masa depan dan hal tersebut tidak dapat dikendalikan apabila akan terjadi, serta dinilai sebagai keadaan yang mengerikan, atau dalam hal ini dapat digambarkan bahwa seseorang tersebut berada dalam keadaan tidak mampu lagi untuk menata pikiran dirinya sendiri. Kebanyakan orang yang mengidap penyakit anxietas sebelumnya akan merasakan serangan panik yang luar biasa dan sering juga disebut dengan istilah panic attack. Serangan panik ini disebut sebagai sebuah priode ketakutan yang intens atau kekhawatiran mendadak dan terjadi dalam rentang waktu 10 menit hingga beberapa jam. Secara umum setiap penderita panic attack akan merasakan ketakutan yang berlebihan dengan keberadaan jantung yang berdebar. Kebanyakan penderita akan mencoba untuk pergi kebagian instalasi gawat darurat (IGD) rumah sakit terdekat karena mereka merasa bahwa telah mengidap penyakit jantung. Bila pemeriksaan di rumah sakit tidak menemukan adanya kelainan pada jantung penderita, maka hal ini merupakan salah satu yang mengindikasikan bahwa ada kemungkinan pasien tersebut telah terserang panic attack. Adapun dari beberapa pengakuan penderita, bahwa ketika mereka mengalami panic attack sebanyak 3 kali dalam kurun waktu satu bulan, maka hal ini akan menjadi permulaan dari gejala gangguan panik atau anxietas. Meski penderita sering menggap anxietas adalah penyakit yang sangat sulit untuk disembuhkan, tapi ternyata anggapan tersebut sebenarnya keliru, sebab anxietas sendiri ternyata dapat sembuh setelah mendapatkan pengobatan dengan baik. Selain melakukan pengobatan dengan bantuan farmakologi, anxietas juga ternyata dapat disembuhkan dengan cara terapi non famakologi. Beberapa cara menyembuhkan anxietas secara terapai non farmakologi dapat dilakukan dengan cara berkomunikasi dengan pasien dengan memberikan perhatian secara langsung kepada mereka. Selain itu terapi kognitif juga dapat dilakukan, yaitu terapi dengan cara mengajak pasien untuk memecahkan berbagai masalah dengan cara berkomunikasi langsung dengan orang yang sudah sembuh dari penyakit anxietas. Adapun hal-hal yang perlu dipertanyakan oleh pasien dalam hal ini kepada orang yang sudah pernah sembuh dari anxietas adalah tentang bagaimana orang tersebut melihat penyakit anxietas, bagaimana pemikiran seseorang tersebut tentang masalah yang akan ditimbulkan anxietas, bagaimana emosi seseorang yang mengelilingi masalah tersebut, perasaan fisik yang dialaminya ketika mengidap anxietas, serta tindakan orang tersebut, sebelum, selama, dan setelah masalah muncul. Terapi lainnya yang dapat dilakukan adalah terapi behavioral, yaitu terapi konseling yang memfokuskan pada kegiatan atau tindakan yang harus dilakukan oleh pasien. Dalam hal ini seorang pasien harus melakukan berbagai aktivitas untuk menghilangkan gejala kecemasan, dimana aktivitas tersebut dapat berupa aktivitas pada lingkungan tempat tinggal, aktivitas keagamaan dan lain sebagainya. Cara terakhir untuk menyembuhkan penyakit anxietas dapat juga dilakukan dengan cara relaxation training, yaitu meningkatkan pemahaman pasien tentang variabilitas dan signifikasi klinis hasil reduksi kecemasan. Hal yang paling penting dilakukan dalam mengatasi anxietas adalah bersabar dan tetap berupaya memutus mata rantai kecemasan yang dihadapi. Anxietas tidak akan bisa cepat sembuh bila mata rantai dari kecemasan yang dihadapi tersebut tidak secara tuntas diputuskan. Dalam memutuskan mata rantai anxietas hal yang paling membantu adalah dengan cara mendekatkan diri kepada hal yang bersifat kegamaan sesuai dengan keyakinan masing-masing pasien. http://rockypanjaitan.blogspot.co.id/2013/04/tips-cara-menyembuhkan-penyakit.html

Home Again

Bismillah Waktunya pulang.. Alhamdulillah