Senin, 28 September 2015

Asap

Kemarin, waktu kembali lagi ke Jakarta naek bis lewat tol Cipali. Disekitar subang ada asap (pembakaran ilalang dilahan disekitar samping tol) masuk ke badan tol sehingga masuk ke bis juga. Tidak lebih dari 30 detik asap itu masuk kedalam bis, tapi sudah cukup membuat tidak nyaman di pernapasan. padahal cuma kurang dari 30 detik.
Bagaimana dengan saudara kita yang dipekanbaru?
Mereka sudah 2 bulan ini hidup dengan asap disekitarnya tidak hanya hitungan detik, menit, jam, hari lagi.. tapi sudah berbulan-bulan. mereka diwajibkan untuk menghirup asap hasil pembakaran lahan hutan. Tidak bisa dibanyangkan bagaimana tidak nyamanya.. banjir masih bisa dihindari dengan pindah ketempat yang lebih tinggi.. lah ini asap yang menyatu dengan udara.. mau pake maskerpun tetep saja terhirup.. mau tinggal dirumahpun tetep aja masuk dan terhirup.
Tolong dong ke pada ibu mentri untuk lebih serius lagi menangani ini.. kepada bapak/ibu gubernur/walikota itu wilayah anda, masyarakan anda.. anda-anda mungkin bisa keluar dari sana, menyewa hotel untuk tempat tinggal sementara anda dan keluarga. Bagaimana dengan masyarakat yang lain??? 
Investor didatangkan untuk mengolah sumberdaya dengan tujuan utama memajukan kesejahteraan masarakat.. kalau investor datang hanya untuk mengeruk keuntungan dan merusak lingkungan yang berdampak pada kesengsaraan rakyat ya buat apa?
kalau lingkungan sudah rusak tidak hanya masyarakat/generasi sekarang yang menderita, tapi generasi selanjutnya juga akan terdampak.
Semoga masalah ini bisa terselesaikan dengan segera..
jangan sampai masyarakat pekanbaru dan sekitarnya sampai berevolusi jadi penghirup karbon, bukan lagi oksigen.
#saveRiau

Tidak ada komentar:

Home Again

Bismillah Waktunya pulang.. Alhamdulillah