Waktu sma saya punya teman. sebut saja a. dia cerdas dan pintar dia selalu jadi juara kelas bahkan juara umum. komunikatif pokona ok baelah. pas keluar sma dia tidak melanjutkan kuliah masalah klasik ekonomi.
teman kedua sebut saja namanya x dia tidak begitu pintar yah biasa - biasa saja bahkan mungkin bisa dibilang kurang cerdas dibandingkan dengan teman kami yang lain. pas udah keluar dia juga ga ngelanjutkan kuliah dengan alasan yang hampir sama. ceritanya kami berpisah lama
beberapa tahun kemudian kami bertemu dalam acara yah boleh dibilang reunian tapi kecil kecilan hanya teman teman dekat satu kelas. berbeda? tentu. ada yang udah bisa dibilang sukses ada juga yang masih biasa - biasa saja. kembali ke dua teman tadi karena fokus nya ada pada mereka :)
ternyata eh ternyata si a yang anak pintar ini masih nganggur dia cerita pernah jualan kaki lima jualan mie ayam, bubur dan semacamnya. dan si x yang kurang pintar tadi dia ternyata nasibnya lebih baik dari pada si a dia sudah bekerja di sebuah perusahaan dan sudah punya kendaraan sendiri.
dari dua cerira tadi jika dilihat sekilas .. ADILKAH ... anak yang sekolahnya pintar hanya jadi pedagang sedangkan anak yang tadinya kurang pintar bisa lebih sukses?
yaaa ADIL laaah ...
coba kita dalami ...
si a. sudah Tuhan anugrahkan kecerdasan dan kepintaran maka dia bisa menggunakan anugrahnya tersebut untuk menjalani hidup...
si x. dia tidak di anugrahi kecerdasan dan kepintaran tapi dia diberi anugrah lain yaitu berupa kemudahan harta.
ADILKAN :)
coba bayangkan jika si a yang sudah diberi kecerdasan dan kepintaran lalu dia sukses...
sedang si x yang kurang cerdas dan kurang pintar lalu miskin tidak sukses pula ...
itu mungkin yang kurang adil
jadi jika kita pintar kita tidak akan kaya dan sukses? yaa enggak juga.
ini sih cuma gambaran dangkal tentang keadilan dari orang yang masih dangkal akan ilmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar